Training Marketing HandalTraining MotivasiTraining OutboundJual Kayu Khusus FirewalkTraining Entrepreneur
                             

Tuesday, May 7, 2013

Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah

oleh Michael H. Hart


010813 1503 PenyebabGag1 300x225 Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah

Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah







































































































Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah

Michael H. Hart, 1978

Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982

PT. Dunia Pustaka Jaya

Jln. Kramat II, No. 31A

Jakarta Pusat


kunjungi blog kami, klik Training Motivasi Indonesia


Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah

Michael H. Hart, 1978

Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982

PT. Dunia Pustaka Jaya

Jln. Kramat II, No. 31A

Jakarta Pusat



Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah



Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
01. Nabi Muhammad34. Napoleon Bonaparte67. Hernando Cortes
02. Isaac Newton35. Adolf Hitler68. Ratu Isabella I
03 Nabi Isa36. William Shakespeare69. William Sang Penakluk
04. Buddha37. Adam Smith70. Thomas Jefferson
05. Kong Hu Cu38. Thomas Edison71. Jean-Jacques Rousseau
06. St. Paul39. Antony Van Leeuwenhoek72. Edward Jenner
07. Ts’ai Lun40. Plato73. Wilhelm Conrad Rontgen
08. Johann Gutenberg41. Guglielmo Marconi74. Johann Sebastian Bach
09. Christopher Columbus42. Ludwig Van Beethoven75. Lao Tse
10. Albert Einstein43. Werner Heisenberg76. Enrico Fermi
11. Karl Marx44. Alexander Graham Bell77. Thomas Malthus
12. Louis Pasteur45. Alexander Fleming78. Francis Bacon
13. Galileo Galilei46. Simon Bolivar79. Voltaire
14. Aristoteles47. Oliver Cromwell80. John F. Kennedy
15. Lenin48. John Locke81. Gregory Pincus
16. Nabi Musa49. Michelangelo82. Sui Wen Ti
17. Charles Darwin50. Pope Urban II83. Mani
18. Shih Huang Ti51. Umar Ibn Al-Khattab84. Vasco Da Gama
19. Augustus Caesar52. Asoka85. Charlemagne
20. Mao Tse-Tung53. St. Augustine86. Cyrus Yang Agung
21 Jengis Khan54. Max Planck87. Leonhard Euler
22. Euclid55. John Calvin88. Niccolo Machiavelli
23. Martin Luther56. William T.G.Morton89. Zoroaster
24. Nicolaus Copernicus57. William Harvey90. Menes
25. James Watt58. Antoine Henri Becquerel91. Peter Yang Agung
26. Constantine Yang Agung59. Gregor Mendel92. Meng-Tse (Mencius)
27. George Washington60. Joseph Lister93. John Dalton
28. Michael Faraday61. Nikolaus August Otto94. Homer
29. James Clerk Maxwell62. Louis Daguerre95. Ratu Elizabeth I
30. Orville Wright & Wilbur Wright63. Joseph Stalin96. Justinian I
31. Antone Laurent Lavoisier64. Rene Descartes97. Johannes Kepler
32. Sigmund Freud65. Julius Caesar98. Pablo Picasso
33. Alexander Yang Agung66. Francisco Pizarro99. Mahavira


100. Neils Bohr

Sunday, May 5, 2013

Nabi Muhammad dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh

Jatuhnya pilihan saya kepada Nabi Muhammad dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan sementara pembaca dan mungkin jadi tanda tanya sebagian yang lain. Tapi saya berpegang pada keyakinan saya, dialah Nabi Muhammad satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi.


Go Makkah 300x225 Nabi Muhammad dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh


Berasal-usul dari keluarga sederhana, Muhammad menegakkan dan menyebarkan salah satu dari agama terbesar di dunia, Agama Islam. Dan pada saat yang bersamaan tampil sebagai seorang pemimpin tangguh, tulen, dan efektif. Kini tiga belas abad sesudah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan mendalam serta berakar.


Sebagian besar dari orang-orang yang tercantum di dalam buku ini merupakan makhluk beruntung karena lahir dan dibesarkan di pusat-pusat peradaban manusia, berkultur tinggi dan tempat perputaran politik bangsa-bangsa. Muhammad lahir pada tahun 570 M, di kota Mekkah, di bagian agak selatan Jazirah Arabia, suatu tempat yang waktu itu merupakan daerah yang paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni maupun ilmu pengetahuan. Menjadi yatim-piatu di umur enam tahun, dibesarkan dalam situasi sekitar yang sederhana dan rendah hati. Sumber-sumber Islam menyebutkan bahwa Muhamnmad seorang buta huruf. Keadaan ekonominya baru mulai membaik di umur dua puluh lima tahun tatkala dia kawin dengan seorang janda berada. Bagaimanapun, sampai mendekati umur empat puluh tahun nyaris tak tampak petunjuk keluarbiasaannya sebagai manusia.


Umumnya, bangsa Arab saat itu tak memeluk agama tertentu kecuali penyembah berhala Di kota Mekkah ada sejumlah kecil pemeluk-pemeluk Agama Yahudi dan Nasrani, dan besar kemungkinan dari merekalah Muhammad untuk pertama kali mendengar perihal adanya satu Tuhan Yang Mahakuasa, yang mengatur seantero alam. Tatkala dia berusia empatpuluh tahun, Muhammad yakin bahwa Tuhan Yang Maha Esa ini menyampaikan sesuatu kepadanya dan memilihnya untuk jadi penyebar kepercayaan yang benar.


Selama tiga tahun Muhammad hanya menyebar agama terbatas pada kawan-kawan dekat dan kerabatnya. Baru tatkala memasuki tahun 613 dia mulai tampil di depan publik. Begitu dia sedikit demi sedikit punya pengikut, penguasa Mekkah memandangnya sebagai orang berbahaya, pembikin onar. Di tahun 622, cemas terhadap keselamatannya, Muhammad hijrah ke Madinah, kota di utara Mekkah berjarak 200 mil. Di kota itu dia ditawari posisi kekuasaan politik yang cukup meyakinkan.


Peristiwa hijrah ini merupakan titik balik penting bagi kehidupan Nabi. Di Mekkah dia susah memperoleh sejumlah kecil pengikut, dan di Medinah pengikutnya makin bertambah sehingga dalam tempo cepat dia dapat memperoleh pengaruh yang menjadikannya seorang pemegang kekuasaan yang sesungguhnya. Pada tahun-tahun berikutnya sementara pengikut Muhammad bertumbuhan bagai jamur, serentetan pertempuran pecah antara Mektah dan Madinah. Peperangan ini berakhir tahun 630 dengan kemenangan pada pihak Muhammad, kembali ke Mekkah selaku penakluk. Sisa dua setengah tahun dari hidupnya dia menyaksikan kemajuan luar-biasa dalam hal cepatnya suku-suku Arab memeluk Agama Islam. Dan tatkala Muhammad wafat tahun 632, dia sudah memastikan dirinya selaku penguasa efektif seantero Jazirah Arabia bagian selatan.


Suku Bedewi punya tradisi turun-temurun sebagai prajurit-prajurit yang tangguh dan berani. Tapi, jumlah mereka tidaklah banyak dan senantiasa tergoda perpecahan dan saling melabrak satu sama lain. Itu sebabnya mereka tidak bisa mengungguli tentara dari kerajaan-kerajaan yang mapan di daerah pertanian di belahan utara. Tapi, Muhammadlah orang pertama dalam sejarah, berkat dorongan kuat kepercayaan kepada keesaan Tuhan, pasukan Arab yang kecil itu sanggup melakukan serentetan penaklukan yang mencengangkan dalam sejarah manusia. Di sebelah timurlaut Arab berdiri Kekaisaran Persia Baru Sassanids yang luas. Di baratlaut Arabia berdiri Byzantine atau Kekaisaran Romawi Timur dengan Konstantinopel sebagai pusatnya.


Ditilik dari sudut jumlah dan ukuran, jelas Arab tidak bakal mampu menghadapinya. Namun, di medan pertempuran, pasukan Arab yang membara semangatnya dengan sapuan kilat dapat menaklukkan Mesopotamia, Siria, dan Palestina. Pada tahun 642 Mesir direbut dari genggaman Kekaisaran Byzantine, dan sementara itu balatentara Persia dihajar dalam pertempuran yang amat menentukan di Qadisiya tahun 637 dan di Nehavend tahun 642.


Tapi, penaklukan besar-besaran –di bawah pimpinan sahabat Nabi dan penggantinya Abu Bakr dan Umar ibn al-Khattab– itu tidak menunjukkan tanda-tanda stop sampai di situ. Pada tahun 711, pasukan Arab telah menyapu habis Afrika Utara hingga ke tepi Samudera Atlantik. Dari situ mereka membelok ke utara dan menyeberangi Selat Gibraltar dan melabrak kerajaan Visigothic di Spanyol.


Sepintas lalu orang mesti mengira pasukan Muslim akan membabat habis semua Nasrani Eropa. Tapi pada tahun 732, dalam pertempuran yang masyhur dan dahsyat di Tours, satu pasukan Muslimin yang telah maju ke pusat negeri Perancis pada akhirnya dipukul oleh orang-orang Frank. Biarpun begitu, hanya dalam tempo secuwil abad pertempuran, orang-orang Bedewi ini -dijiwai dengan ucapan-ucapan Nabi Muhammad- telah mendirikan sebuah empirium membentang dari perbatasan India hingga pasir putih tepi pantai Samudera Atlantik, sebuah empirium terbesar yang pernah dikenal sejarah manusia. Dan di mana pun penaklukan dilakukan oleh pasukan Muslim, selalu disusul dengan berbondong-bondongnya pemeluk masuk Agama Islam.


Ternyata, tidak semua penaklukan wilayah itu bersifat permanen. Orang-orang Persia, walaupun masih tetap penganut setia Agama Islam, merebut kembali kemerdekaannya dari tangan Arab. Dan di Spanyol, sesudah melalui peperangan tujuh abad lamanya akhirnya berhasil dikuasai kembali oleh orang-orang Nasrani. Sementara itu, Mesopotamia dan Mesir dua tempat kelahiran kebudayaan purba, tetap berada di tangan Arab seperti halnya seantero pantai utara Afrika. Agama Islam, tentu saja, menyebar terus dari satu abad ke abad lain, jauh melangkah dari daerah taklukan. Umumnya jutaan penganut Islam bertebaran di Afrika, Asia Tengah, lebih-lebih Pakistan dan India sebelah utara serta Indonesia. Di Indonesia, Agama Islam yang baru itu merupakan faktor pemersatu. Di anak benua India, nyaris kebalikannya: adanya agama baru itu menjadi sebab utama terjadinya perpecahan.


Apakah pengaruh Nabi Muhammad yang paling mendasar terhadap sejarah ummat manusia? Seperti halnya lain-lain agama juga, Islam punya pengaruh luar biasa besarnya terhadap para penganutnya. Itu sebabnya mengapa penyebar-penyebar agama besar di dunia semua dapat tempat dalam buku ini. Jika diukur dari jumlah, banyaknya pemeluk Agama Nasrani dua kali lipat besarnya dari pemeluk Agama Islam, dengan sendirinya timbul tanda tanya apa alasan menempatkan urutan Nabi Muhammad lebih tinggi dari Nabi Isa dalam daftar. Ada dua alasan pokok yang jadi pegangan saya. Pertama, Muhammad memainkan peranan jauh lebih penting dalam pengembangan Islam ketimbang peranan Nabi Isa terhadap Agama Nasrani. Biarpun Nabi Isa bertanggung jawab terhadap ajaran-ajaran pokok moral dan etika Kristen (sampai batas tertentu berbeda dengan Yudaisme), St. Paul merupakan tokoh penyebar utama teologi Kristen, tokoh penyebarnya, dan penulis bagian terbesar dari Perjanjian Lama.


Sebaliknya Muhammad bukan saja bertanggung jawab terhadap teologi Islam tapi sekaligus juga terhadap pokok-pokok etika dan moralnya. Tambahan pula dia “pencatat” Kitab Suci Al-Quran, kumpulan wahyu kepada Muhammad yang diyakininya berasal langsung dari Allah. Sebagian terbesar dari wahyu ini disalin dengan penuh kesungguhan selama Muhammad masih hidup dan kemudian dihimpun dalam bentuk yang tak tergoyangkan tak lama sesudah dia wafat. Al-Quran dengan demikian berkaitan erat dengan pandangan-pandangan Muhammad serta ajaran-ajarannya karena dia bersandar pada wahyu Tuhan. Sebaliknya, tak ada satu pun kumpulan yang begitu terperinci dari ajaran-ajaran Isa yang masih dapat dijumpai di masa sekarang. Karena Al-Quran bagi kaum Muslimin sedikit banyak sama pentingnya dengan Injil bagi kaum Nasrani, pengaruh Muhammad dengan perantaraan Al-Quran teramatlah besarnya. Kemungkinan pengaruh Muhammad dalam Islam lebih besar dari pengaruh Isa dan St. Paul dalam dunia Kristen digabung jadi satu. Diukur dari semata mata sudut agama, tampaknya pengaruh Muhammad setara dengan Isa dalam sejarah kemanusiaan.


Lebih jauh dari itu (berbeda dengan Isa) Muhammad bukan semata pemimpin agama tapi juga pemimpin duniawi. Fakta menunjukkan, selaku kekuatan pendorong terhadap gerak penaklukan yang dilakukan bangsa Arab, pengaruh kepemimpinan politiknya berada dalam posisi terdepan sepanjang waktu.


Dari pelbagai peristiwa sejarah, orang bisa saja berkata hal itu bisa terjadi tanpa kepemimpinan khusus dari seseorang yang mengepalai mereka. Misalnya, koloni-koloni di Amerika Selatan mungkin saja bisa membebaskan diri dari kolonialisme Spanyol walau Simon Bolivar tak pernah ada di dunia. Tapi, misal ini tidak berlaku pada gerak penaklukan yang dilakukan bangsa Arab. Tak ada kejadian serupa sebelum Muhammad dan tak ada alasan untuk menyangkal bahwa penaklukan bisa terjadi dan berhasil tanpa Muhammad. Satu-satunya kemiripan dalam hal penaklukan dalam sejarah manusia di abad ke-13 yang sebagian terpokok berkat pengaruh Jengis Khan. Penaklukan ini, walau lebih luas jangkauannya ketimbang apa yang dilakukan bangsa Arab, tidaklah bisa membuktikan kemapanan, dan kini satu-satunya daerah yang diduduki oleh bangsa Mongol hanyalah wilayah yang sama dengan sebelum masa Jengis Khan


Ini jelas menunjukkan beda besar dengan penaklukan yang dilakukan oleh bangsa Arab. Membentang dari Irak hingga Maroko, terbentang rantai bangsa Arab yang bersatu, bukan semata berkat anutan Agama Islam tapi juga dari jurusan bahasa Arabnya, sejarah dan kebudayaan. Posisi sentral Al-Quran di kalangan kaum Muslimin dan tertulisnya dalam bahasa Arab, besar kemungkinan merupakan sebab mengapa bahasa Arab tidak terpecah-pecah ke dalam dialek-dialek yang berantarakan. Jika tidak, boleh jadi sudah akan terjadi di abad ke l3. Perbedaan dan pembagian Arab ke dalam beberapa negara tentu terjadi -tentu saja- dan nyatanya memang begitu, tapi perpecahan yang bersifat sebagian-sebagian itu jangan lantas membuat kita alpa bahwa persatuan mereka masih berwujud. Tapi, baik Iran maupun Indonesia yang kedua-duanya negeri berpenduduk Muslimin dan keduanya penghasil minyak, tidak ikut bergabung dalam sikap embargo minyak pada musim dingin tahun 1973 – 1974. Sebaliknya bukanlah barang kebetulan jika semua negara Arab, semata-mata negara Arab, yang mengambil langkah embargo minyak.


Jadi, dapatlah kita saksikan, penaklukan yang dilakukan bangsa Arab di abad ke-7 terus memainkan peranan penting dalam sejarah ummat manusia hingga saat ini. Dari segi inilah saya menilai adanya kombinasi tak terbandingkan antara segi agama dan segi duniawi yang melekat pada pengaruh diri Muhammad sehingga saya menganggap Muhammad dalam arti pribadi adalah manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia.


——————————————————————————–

Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah

Michael H. Hart, 1978

Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982

PT. Dunia Pustaka Jaya

Jln. Kramat II, No. 31A

Jakarta Pusat


dipublikasi juga di Training Motivasi



Nabi Muhammad dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh



Nabi Muhammad dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh

Pendaftaran Unissula

Pendaftaran FE Unissula


 


050313 0500 PENDAFTARAN1 300x266 Pendaftaran Unissula

Pendaftaran Unissula



FAKULTAS EKONOMI UNISSULA SEMARANG


MEMBUKA PENDAFTARAN


MAHASISWA BARU TA. 2013 2014


JURUSAN


S1- AKUNTANSI


S1 – MANAGEMENT


D3 – Akuntansi


S2 – MAGISTER MANAGEMENT


INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI :


PENDAFTARAN FE UNISSULA :


0 888 06471 083 – BAYU /sms ok.


Sekilas Program Studi Akuntansi


Program Studi Akuntansi berdiri tahun 1990 dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No: 0382/0/1990. Kemudian pada bulan Agustus 1998, Program Studi Akuntansi mendapat status Diakui berdasarkan SK Dirjen Dikti No: 272/DIKTI/Kep/1998. Pada tahun 2000 Program Akuntansi mendapat status Terakreditasi dengan nilai A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Departemen kebudayaan RI dengan SK No:006/BAN-PT/Ak-IV/V/2000. Pada tahun 2006 program studi Akuntansi tetap mempertahankan status Akreditasinya dengan nilai A dari Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan SK: 028/BAN-PT/Ak-IX/S1/I/2006. Kemudian pada tahun 2011 program studi Akuntansi tetap mempertahankan status Akreditasinya dengan nilai A dari Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan SK No: 035/BAN-PT/Ak-XIV/S1/XI/2011.


Sejak berdiri sampai sekarang Program Studi Akuntansi telah meluluskan 1557 sarjana dari 7078 sarjana yang telah diluluskan Fakultas Ekonomi. Hingga saat ini alumni Akuntansi telah bekerja di berbagai bidang, baik di instansi pemerintah, swasta maupun menjadi wiraswsta. Untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja lulusan Akuntansi, saat ini Program studi Akuntansi telah mengembangkan tiga konsentrasi, yaitu:


  • Akuntansi Keuangan Internasional

  • Akuntansi Perbankan Syariah

  • Akuntansi Sektor Publik

Lakukan Pendaftaran FE Unissula Jika Akuntansi adalah PASSION anda


 


Sekilas Program Studi Manajemen


Program Studi Manajemen berdiri tahun 1964 dan hingga saat ini telah berumur 36 tahun. Sejak berdiri sampai sekarang program studi telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dan mengalami perkembangan status dari DIKTI, mulai dari status terdaftar tahun 1984, kemudian mengalami kenaikan status menjadi diakui tahun 1986 dan status disamakan dicapai tahun 1994. Seiring dengan perubahan peraturan DIKTI dan kemandirian Program Studi maka sejak tahun 2006 program studi Manajemen telah terakreditasi BAN-PT dengan nilai A, kemudian pada tahun 2011 program studi Manajemen tetap mempertahankan status Akreditasinya dengan nilai A dari Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan SK No: 001/BAN-PT/Ak-XV/S1/IV/2012


Dalam rangka mecerdaskan bangsa Program Studi Manajemen sampai saat ini telah meluluskan sebanyak 3423 orang, dan telah bekerja di berbagai bidang, baik di instansi pemerintah, swasta maupun menjadi wirausaha. Dalam mendukung tercapainya visi dan misi mulai tahun 2010 telah memasuki era baru yaitu Word Class Islamic Cyber Univercity. Program Studi Manajemen sampai saat ini memiliki tenaga pengajar yang berpedidikan S2 dan S3 sebesar 99 %, dan sampai saat ini Program studi Manajemen telah memiliki lima konsentrasi, yaitu : 1). Manajemen Keuangan Syariah 2). Manajemen Pemasaran 3). Manajemen Keuangan 4) Manajemen Sumber Daya Manusia dan 5) Manajemen Operasional.


Lakukan Pendaftaran FE Unissula Jika Management adalah PASSION anda


 


Sekilas Program Studi D3


Program Studi D3 (Diploma Tiga) Akuntansi Fakultas Ekonomi Unissula telah terkreditasi “B” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan SK Nomor: 018/BAN-PT/Ak-/D-III/VII/2012


 


JALUR PENDIDIKAN AKADEMIK


Program Diploma 3 (D3) Fakultas Ekonomi Unissula menyelenggarakan jenjang pendidikan profesi dengan dua program studi, yaitu manajemen dan akuntansi. Jalur pendidikan profesi Program D3 ini memiliki ketentuan kurikulum 60:40, artinya 60% untuk praktek dan 40% teori, sehingga alumnus program ini benar-benar memiliki ketrampilan teknis dan intelektual di bidang manajemen dan atau akuntansi.


 


Bisa Juga klik di Pendaftaran Unissula Semarang


 


 



Pendaftaran Unissula



Pendaftaran Unissula

PENDAFTARAN FE UNISSULA


 


050313 0500 PENDAFTARAN1



 


FAKULTAS EKONOMI UNISSULA SEMARANG


MEMBUKA PENDAFTARAN


MAHASISWA BARU TA. 2013 2014



 


JURUSAN


S1- AKUNTANSI


S1 – MANAGEMENT


D3 – MANAGEMENT


S2 – MAGISTER MANAGEMENT



 


INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI :



PENDAFTARAN FE UNISSULA : 0 888 06471 083 – BAYU /sms ok.



 



 


Sekilas Program Studi Akuntansi


Program Studi Akuntansi berdiri tahun 1990 dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No: 0382/0/1990. Kemudian pada bulan Agustus 1998, Program Studi Akuntansi mendapat status Diakui berdasarkan SK Dirjen Dikti No: 272/DIKTI/Kep/1998. Pada tahun 2000 Program Akuntansi mendapat status Terakreditasi dengan nilai A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Departemen kebudayaan RI dengan SK No:006/BAN-PT/Ak-IV/V/2000. Pada tahun 2006 program studi Akuntansi tetap mempertahankan status Akreditasinya dengan nilai A dari Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan SK: 028/BAN-PT/Ak-IX/S1/I/2006. Kemudian pada tahun 2011 program studi Akuntansi tetap mempertahankan status Akreditasinya dengan nilai A dari Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan SK No: 035/BAN-PT/Ak-XIV/S1/XI/2011.


Sejak berdiri sampai sekarang Program Studi Akuntansi telah meluluskan 1557 sarjana dari 7078 sarjana yang telah diluluskan Fakultas Ekonomi. Hingga saat ini alumni Akuntansi telah bekerja di berbagai bidang, baik di instansi pemerintah, swasta maupun menjadi wiraswsta. Untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja lulusan Akuntansi, saat ini Program studi Akuntansi telah mengembangkan tiga konsentrasi, yaitu:


  • Akuntansi Keuangan Internasional

  • Akuntansi Perbankan Syariah

  • Akuntansi Sektor Publik


 


Sekilas Program Studi Manajemen


Program Studi Manajemen berdiri tahun 1964 dan hingga saat ini telah berumur 36 tahun. Sejak berdiri sampai sekarang program studi telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dan mengalami perkembangan status dari DIKTI, mulai dari status terdaftar tahun 1984, kemudian mengalami kenaikan status menjadi diakui tahun 1986 dan status disamakan dicapai tahun 1994. Seiring dengan perubahan peraturan DIKTI dan kemandirian Program Studi maka sejak tahun 2006 program studi Manajemen telah terakreditasi BAN-PT dengan nilai A, kemudian pada tahun 2011 program studi Manajemen tetap mempertahankan status Akreditasinya dengan nilai A dari Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan SK No: 001/BAN-PT/Ak-XV/S1/IV/2012


Dalam rangka mecerdaskan bangsa Program Studi Manajemen sampai saat ini telah meluluskan sebanyak 3423 orang, dan telah bekerja di berbagai bidang, baik di instansi pemerintah, swasta maupun menjadi wirausaha. Dalam mendukung tercapainya visi dan misi mulai tahun 2010 telah memasuki era baru yaitu Word Class
Islamic Cyber Univercity. Program Studi Manajemen sampai saat ini memiliki tenaga pengajar yang berpedidikan S2 dan S3 sebesar 99 %, dan sampai saat ini Program studi Manajemen telah memiliki lima konsentrasi, yaitu : 1). Manajemen Keuangan Syariah 2). Manajemen Pemasaran 3). Manajemen Keuangan 4) Manajemen Sumber Daya Manusia dan 5) Manajemen Operasional.



 



PENDAFTARAN FE UNISSULA



PENDAFTARAN FE UNISSULA

Pelatihan Kerja sebagai alternatif kegiatan saat liburan

 Pelatihan Kerja saat libur tiba


Disaat akhir semester genap, setiap kampus meliburkan mahasiswanya di saat ini pula terjadi pergantian tahun ajaran baru. Hari libur pada masa liburan seperti ini lebih panjang daripada liburan di tengah tahun ajaran (akhir semester gasal). Sebagian mahasiswa memanfaatkan liburan di masa ini untuk mudik ke kampong halaman, sebagaian yang lainnya melakukan kegiatan luar kampus seperti camping, hiking, atau sekedar kegiatan keorganisasian. Dan apa pula sebagaian mahasiswa yang di saat liburan ini memilih untuk melakukan Pelatihan Kerja atau lebih kerennya dikatakan sebagai magang kerja.


Training Center 300x161 Pelatihan Kerja sebagai alternatif kegiatan saat liburan

Pelatihan Kerja / Magang



Mengingat masa liburan akhir tahun ajaran ini berkisar antara 5 hingga 8 minggu memungkinkan untuk para mahasiswa melakukan pelatihan kerja semaksimal mungkin, dengan tujuan untuk memberi pengertian dan pemahaman lebih akan dunia keprofesian mereka atau dunia kerja mereka kelak pasca kelulusan nanti. Magang atau pelatihan kerja di sini dilakukan bukan bertujuan untuk mendapatkan uang saku akan tetapi untuk mendapatkan pengalaman kerja walau jika dihitung masa kerja hanyalah 2 bulan saja, akan tetapi hal ini cukup bisa menjadikan mereka (para pelaku pelatihan kerja) berbeda dan lebih unggul dibandingkan teman temannya lainnya di kampus mereka.


Pelatihan Kerja yang kini kian popular


Saat ini tidak sedikit perusahaan besar, nasional bahkan multinasional menerapkan peraturan untuk mewajibkan setiap perusahaan dan anak perusahaan yang terintegrasi didalam korporasinya untuk menyediakan beberapa fungsi yang ditujukan untuk kaum berkebutuhan khusus, untuk magang dan beberapa fungsi yang ditujukan untuk mahasiswa ataupun siswa yang sedang pelatihan kerja / magang. Dengan adanya kebijakan ini maka semakin mudah saja jika untuk mengisi liburan panjang para mahasiswa mempergunakan waktunya untuk menambah skills dan soft skills mereka dengan mengikuti magang / pelatihan kerja di perusahaan / korporasi yang segaris dan sesuai dengan bidang studi yang mereka pelajari di kampus.


Pelatihan Kerja bukan hanya untuk uang semata


Walaupun pelatihan kerja / magang ini tidak bertujuan untuk mendapatkan uang gaji, upah atau kompensasi lainnya, akan tetapi tidak sedikit pula perusahaan yang bersedia di tempati magang ini menyediakan beberapa rupiah sebagai konpensasi atas fungsi yang mereka (mahasiswa magang) lakukan secara professional.


Pelatihan Kerja pintu masuk bekerja tanpa melamar kerja


Saat kegiatan pelatihan kerja dilakukan dengan sungguh sungguh dan sang pelaku (mahasiswa) menunjukkan kelebihan dan kepiawaian nya dalam melakukan suatu tugas dan fungsi tertentu dan membuat beberapa senior (relasi kerja/karyawan tempat magang) merasa cocok dengan gaya dan ritme kerja sang Pemagang, sangatlah mungkin mereka akan dipertahankan untuk bekerja di sana dan diberikan jaminan untuk bisa dijadikan karyawan tetap saat sudah dinyatakan lulus kuliah, bahkan tidak perlu melalui prosedur lamaran kerja yang bertele tele itu.


Berkaitan satu dan lain hal, sangatlah tidak tepat jika masih ada alas an untuk para mahasiswa tidak melalukan pelatihan kerja / magang sebelum mereka dinyatakan lulus kuliah dan diwisuda.


 


# Gerakan Sudah Kerja Sebelum Wisuda #



Pelatihan Kerja sebagai alternatif kegiatan saat liburan



Pelatihan Kerja sebagai alternatif kegiatan saat liburan

Keutamaan Abdurrahman bin Auf

Abdurrahman bin Auf adalah salah satu sahabat nabi yang kaya raya dan dermawan karena kemahirannya dalam berdagang. Ia termasuk salah satu sahabat nabi yang permulaan menerima Islam (Assabiqunal Awwaluun). Abdurrahman memeluk agama Islam sebelum Rasulullah saw menjadikan rumah al-Arqam sebagai pusat dakwah. Ia mendapatkan hidayah dari Allah SWT dua hari sesudah Abu Bakar al-Shiddiq masuk Islam.



 


Abdurrahman bin ‘Auf adalah seorang shahabat Nabi s.a.w. yang mempunyai banyak keistimewaan, di antaranya adalah beliau diberitahukan masuk syurga oleh Allah s.w.t. ketika masih hidup serta termasuk salah seorang dari enam orang anggota syura.



 


Kelahiran



 


Abdurrahman bin ‘Auf dilahirkan pada tahun kesepuluh dari tahun Gajah dan umurnya lebih lebih muda dari Nabi selama sepuluh tahun karena Nabi dilahirkan pada tahun gajah yaitu tanggal 20 April 571M. Dengan demikian Abdurrahman dilahirkan pada tahun 581M. Namanya pada masa jahiliyah adalah Abdu Amru dan dalam satu pendapat lain Abdul Ka’bah. Lalu Nabi s.a.w. menggantikannya menjadi Abdurrahman. Nama lengkapnya adalah Abdurrahman bin Auf bin Abdu Manaf bin Abdul Harits bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah al-Qurasyi al-Zuhri. Nasabnya bertemu dengan Nabi s.a.w. pada Kilab bin Murrah. Kinayahnya adalah Abu Muhammad sedangkan laqabnya al-Shadiq al-Barr. Ibunya bernama Asysyifa binti ‘Auf bin Abdu bin al-Harits bin Zuhrah.



 


Kepribadian



 


Adalah sosok yang sangat bersegera dalam berinfak. Dialah Abdurrahman bin ‘auf, putih kulitnya, lebat rambutnya, banyak bulu matanya, mancung hidungnya, panjang gigi taringnya yang bagian atas, panjang rambutnya sampai menutupi kedua telinganya, panjang lehernya, serta lebar kedua bahunya. Dia adalah sahabat yang pandai berdagang dan sangat ulet. Maka mulailah ia menjual dan membeli. Selang beberapa saat ia sudah mengumpulkan keuntungan dari perdagangannya.



 


Disamping itu, ia juga sosok pejuang yang pemberani. Ia mengikuti peperangan-peperangan bersama Rasulullah. Pada waktu perang Badr, ia berhasil membunuh salah satu dari musuh-musuh Allah, yaitu Umair bin Utsman bin Ka’ab At Taimi. Keberaniannya juga nampak tatkala perang Uhud, medan dimana banyak diantara kaum muslimin yang lari, namun ia tetap ditempatnya dan terus berperang sehingga diriwayatkan, ia mengalami luka-luka sekitar dua puluh sekian luka. Akan tetapi perjuangannya di medan perang masih lebih ringan, jika dibanding dengan perjuangannya dalam harta yang dimilikinya.



 


Keuletannya berdagang serta doa dari Rasulullah, menjadikan perdagangannya semakin berhasil, sehingga ia termasuk salah seorang sahabat yang kaya raya. Kekayaan yang dimilikinya, tidak menjadikannya lalai. Tidak menjadi penghalang untuk menjadi dermawan.



 


Diantara kedermawanannya, ialah tatkala Rasulullah ingin melaksanakan perang Tabuk. Yaitu sebuah peperangan yang membutuhkan banyak perbekalan. Maka datanglah Abdurrahman bin ‘Auf dengan membawa dua ratus ‘uqiyah emas dan menginfakkannya di jalan allah. Sehingga berkata Umar bin Khattab, “Sesungguhnya aku melihat, bahwa Abdurrahman adalah orang yang berdosa karena dia tidak meninggalkan untuk keluarganya sesuatu apapun.” Maka bertanyalah Rasulullah kepadanya, “Wahai Abdurrahman, apa yang telah engkau tinggalkan untuk keluargamu?” Dia menjawab, “Wahai Rasulullah, aku telah meninggalkan untuk mereka lebih banyak dan lebih baik dari yang telah aku infakkan.” “Apa itu?” tanya Rasulullah. Abdurrahman menjawab, “Apa yang dijanjikan oleh allah dan RasulNya berupa rizki dan kebaikan serta pahala yang banyak.”



 


Suatu ketika datanglah kafilah dagang Abdurrahman di kota Madinah, terdiri dari tujuh ratus onta yang membawa kebutuhan-kebutuhan. Tatkala masuk ke kota Madinah, terdengarlah suara hiruk pikuk. Maka berkata Ummul Mukminin, “Suara apakah ini?” Maka dijawab, “Telah datang kafilah Abdurrahman bin ‘Auf.” Ummul Mukminin berkata, “Sungguh aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Aku melihat Abdurrahman masuk surga dengan keadaan merangkak’.” Ketika mendengarkan berita tersebut, Abdurrahman mengatakan, “Aku ingin masuk surga dengan keadaan berdiri. Maka diinfakkanlah kafilah dagang tersebut.”



 


Beliau juga terkenal senang berbuat baik kepada orang lain, terutama kepada Ummahatul Mukminin. Setelah Rasulullah wafat, Abdurrahman bin Auf selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Menyertainya apabila mereka berhaji, yang ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Abdurrahman. Dia juga pernah memberikan kepada mereka sebuah kebun yagn nilainya sebanyak empat ratus ribu.



 


Puncak dari kebaikannya kepada orang lain, ialah ketika ia menjual tanah seharga empat puluh ribu dinar, yang kemudian dibagikannya kepada Bani Zuhrah dan orang-orang fakir dari kalangan muhajirin dan Anshar. Ketika Aisyah mendapatkan bagiannya, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, tidak akan memperhatikan sepeninggalku, kecuali orang-orang yang bersabar. Semoga Allah memberinya air minum dari mata air Salsabila di surga.”



 


Diantara keistimewaan Abdurrahman bin Auf, bahwa ia berfatwa tatkala Rasulullah masih hidup. Rasulullah juga pernah shalat di belakangnya pada waktu perang tabuk. Ini merupakan keutamaan yang tidak dimiliki orang lain. Abdurrahman bin Auf, juga termasuk salah seorang sahabat yang mendapatkan perhatian khusus dari Rasulullah. Terbukti tatkala terjadi suatu masalah antara dia dan Khalid bin Walid, maka Rasulullah bersabda, “Wahai Khalid, janganlah engkau menyakiti salah seorang dari Ahli Badr (yang mengikuti perang Badr). Seandainya engkau berinfak dengan emas sebesar gunung Uhud, maka tidak akan bisa menyamai amalannya.”



 


Disamping memiliki sifat yang pemurah dan dermawan, ia juga sahabat yang faqih dalam masalah agama. Berkata Ibnu Abbas: Suatu ketika kami duduk-duduk bersama Umar bin Khattab. Maka Umar berkata, “apakah engkau pernah mendengar hadits dari Rasulullah yang memerintahkan seseorang apabila lupa dalam shalatnya, dan apa yang dia perbuat?”



 


Aku menjawab, “Demi Allah, tidak pernah wahai Amirul Mukminin. Apakah engkau pernah mendengarnya?” Dia menjawab, “Tidak pernah, demi Allah.” Tatkala kami sedang demikian, datanglah Abdurrahman bin Auf dan berkata, “Apa yang sedang kalian lakukan?” Umar menjawab, “Aku bertanya kepada Ibnu Abbas,” kemudian ia menyebutkan pertanyaannya. Abdurrahman berkata, “aku pernah mendengarkan tentang hal itu dari Rasulullah.” Apa yang engkau dengar wahai Abdurrahman?” Maka ia menjawab, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, apabila lupa salah seorang diantara kalian di dalam shalatnya, sehingga tidak tahu apakah ia menambah atau mengurangi, apabila ragu satu raka’at atau dua raka’at, maka jadikanlah satu raka’at, dan apabila ia ragu dua raka’at atau tiga raka’at, maka jadikanlah dua raka’at, dan apabila ia ragu tiga raka’at atau empat raka’at, maka jadikanlah tiga raka’at, sehingga keraguannya di dalam menambah, kemudian sujud dua kali dan dia dalam keadaan duduk sebelum salam, kemudian salam.”



 


Hijrah Bersama Rasul



 


Abdurrahman memeluk agama Islam sebelum Rasulullah saw menjadi rumah al-Arqam sebagai pusat dakwah.Ia mendapatkan hidayah dari Allah SWT dua hari sesudah Abu Bakar al-Shiddiq masuk Islam. Seperti orang-orang yang pertama masuk islam lainnya,Abdurrahman pun tidak luput dari penyiksaan dan tekanan kaum kafir Quraisy. Namun hal tersebut tidak membuatnya bergeming sedikitpun, sekalipun maut akan menjemputnya. Ia tetap sadar dan konsisten membenarkan dan mengikuti risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Lantaran konsistennya dalam menegakkan panji-panji Islam dan menjadi pengikut setia Rasulullah, kemudian ia menjadi salah seorang pelopor bagi orang-orang yang hijrah untuk Allah dan Rasulnya.



 


Abdurrahman turut hijrah ke Habasyah (sekarang Ethiopia-red) bersama kawan-kawan seiman untuk menyelamatkan diri dari tekanan kaum Quraisy yang tak henti-hentinya menteror mereka. Tatkala Rasulullah SAW dan para sahabat hendak melakukan hijrah ke Madinah, Abdurrahman termasuk orang yang menjadi pelopor kaum Muslimin untuk mengikuti ajakan Nabi yang mulia ini. Di kota Madinah, Rasulullah SAW banyak mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshor. Di antaranya Abdurrahman yang dipersaudarakan dengan Saad bin Rabi’ al-Anshory Ra.



 


Seperti layaknya para muhajirin lainnya yang meninggalkan kota Mekkah, Abdurrahman bin Auf di samping meninggalkan kota kelahirannya Mekkah juga meninggalkan seluruh harta yang dimilikinya sehingga setibanya di Madinah beliau tidak memiliki apapun harta dan bahkan beliau tidak memiliki isteri. Diriwayatkan dari Anas bin Malik, sesungguhnya Abdurrahman bin Auf telah dipersaudarakan (oleh Nabi s.a.w.) dengan Sa’ad bin al-Rabi’ al-Ansari tatkala tiba di Madinah. Lalu Sa’ad berkata kepadanya: Saudaraku! Saya adalah salah seorang penduduk Madinah yang punya banyak harta, pilihlah dan ambillah/ dan saya juga mempunya dua orang isteri, lihatlah salah satunya yang mana yang menarik hatimu sehingga saya bisa mentalaknya untukmu. Abdurrahman menjawab semoga Allah memberkatimu pada hartamu dan keluargamu (akan tetapi) tunjukkanlah di mana letak pasarmu. Merekapun menunjukkan pasar, maka beliaupun melakukan transaksi jual beli sehingga mendapatkan laba (yang banyak) dan telah mampu membeli keju dan lemak. Kemudian tidak lama berselang iapun sudah dipenuhi oleh wewangian (menikah). Lalu Rasulullah s.a.w. bertanya: “apa gerangan yang terjadi denganmu?”, Ia menjawab: “Wahai Rasulullah, aku telah menikah. Baginda bertanya: apa maharnya? Ia menjawab: “emas sebesar biji kurma”. Baginda bertanya kembali: “buatlah walimah (pesta perkawinan) walaupun dengan satu ekor kambing”.



 


Rasulullah s.a.w. sangat jeli melihat keadaan Abdurrahman bin Auf sehingga beliau dipersaudarakan dengan Sa’ad bin al-Rabi’ yang merupakan salah seorang penduduk Madinah yang mempunyai banyak harta. Persaudaraan ini membuahkan hasil yang sangat kuat sekali bagi terjalinnya ikatan yang sangat kuat di antara keduanya. Hal ini digambarkan ketika Sa’ad bin al-Rabi’ menawarkan setengah kekayaannya untuk dibagi percuma dan istrinya yang dicintai untuk dinikahi oleh Abdurrahman bin Auf. Abdurrahman. Walaupun Sa’ad bin al-Rabi’ menawarkannya didasarkan oleh niat tulus ikhlas namun Abdurrahman bin Auf bukanlah tipe manusia yang memanfaatkan kesempatan sehingga beliau menolak secara halus dengan ungkapan semoga Allah memberkatimu, keluargamu dan hartamu.



 


Abdurrahman bin Auf boleh miskin materi, tapi ia tidak akan pernah menjadi miskin mental. Jangankan meminta, ia pun pantang menerima pemberian orang selain upahnya sendiri. ‘Tangan di bawah’ sama sekali bukan perilaku mulia. Abdurrahman bukan hanya tahu, melainkan memegang teguh nilai itu. Ia pun memutar otak bagaimana dapat keluar dari kemiskinan tanpa harus menerima pemberian orang lain. Ia hanya minta ditunjukkan jalan ke pasar. Ia pun pergi ke pasar dan mengamatinya secara cermat. Dari pengamatannya ia tahu, pasar itu menempati tanah milik seorang saudagar Yahudi. Para pedagang berjualan di sana dengan menyewa tanah tersebut, sebagaimana para pedagang sekarang menyewa kios di mal.



 


Kreativitas Abdurrahman pun muncul. Ia minta tolong saudara barunya untuk membeli tanah yang kurang berharga yang terletak di samping tanah pasar itu. Tanah tersebut lalu dipetak-petak secara baik. Siapa pun boleh berjualan di tanah itu tanpa membayar sewa. Bila dari berdagang itu terdapat keuntungan, ia menghimbau mereka untuk memberikan bagi hasil seikhlasnya. Para pedagang gembira dengan tawaran itu karena membebaskan mereka dari biaya operasional. Mereka berbondong pindah ke pasar baru yang dikembangkan Abdurrahman. Keuntungannya berlipat. Dari keuntungan itu, Abdurahman mendapat bagi hasil. Semua gembira. Tak perlu makan waktu lama, Abdurrahman keluar dari kemiskinan, bahkan menjadi salah seorang sahabat Rasul yang paling berada. Kegigihannya dalam berdagang juga seperti yang beliau ungkapkan sendiri: “aku melihat diriku kalau seandainya akau mengangkat sebuah batu aku mengharapkan mendapatkan emas atau perak”.



 


Sumbangan di Jalan Allah SWT



 


Laba dari perniagaannya yang semakin meningkat dari ke hari tidaklah menyebabkan beliau menjadi manusia yang pelit dan kikir serta jauh dari jalan Allah. Bahkan beliau tidak segan-segan untuk menyumbangkan hartanya di jalan Allah dan disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa beliau menyumbangkan setengah dari hartanya. Hal ini seperti disebutkan Zuhri bahwa Abdurrahman bin Auf menyumbangkan setengah dari hartanya sebanyak empat ribu dirham pada masa Rasulullah s.a.w., kemudian beliau menyumbangkan empat ribu dirham, kemudian empat puluh dinar, kemudian lima ratus kuda perang di jalan Allah, kemudian seribu lima ratus tunggangan/ rahilah di jalan Allah, dan semua penghasilannya bersumber dari perniagaan.



 


Kemurahan hatinya untuk menyumbangkan hartanya di jalan tidak hanya berhenti dengan menyumbangkan setengah dari hartanya bahkan dalam kesempatan lainnya disebutkan bahwa beliau menyumbangkan keseluruhan hartanya. Hal ini seperti diceritakan oleh Ibnu Abbas r.a. bahwa manakala Abdurrahman bin Auf ditimpa oleh sebuah penyakit beliau mewasiatkan sepertiga hartanya, maka tatkala sembuh beliau menyumbangkan sendiri dengan tangannya, kemudian berkata: Wahai shahabat Rasulullah s.a.w.: saya akan memberikan sebanyak empat ratus dinar ke atas semua pasukan Badar, lalu Uthman dan beberapa orang lainnya datang menemuinya: lalu orang-orang bertanya kepadanya: Wahai Abu Umar, bukankah anda orang kaya? Ia berkata: ini adalah waslah dari Abdurrahman dan bukan sedekah, dan ia termasuk harta yang halal. Maka ia menyumbangkan sebanyak seratus lima puluh ribu dinar kepada mereka, lalu tatkala menjelang malam beliau duduk sendiri di rumahnya, lalu menuliskan sebuah memo untuk dibagikan semua hartanya kepada para muhajirin dan Anshar, bahkan beliau menulis bajunya yang dipakainya dalam memo tersebut, dan tidak ada satupun yang disisakannya kecuali dibagikan semuanya kepada kaum fakir.



 


Ketika menunaikan shalat shubuh di belakang Rasulullah s.a.w. turunlah Jibril dan berkata: Wahai Muhammad sesungguhnya Allah berfirman kepadamu: kirimkanlah salam saya buat Abdurrahman dan terimalah semua memonya kemudian kembalikanlah semua kepadanya dan katakan kepadanya:Allah telah menerima sedekahmu dan ia adalah wakil Allah dan wakil RasulNya maka kembangkanlah hartanya sesuai dengan kemauannya, dan kelolalah hartanya sebagaimana yang telah dilakukan sebelumnya dan ia tidak akan diminta pertanggungjawab dan beritahulah kabar gembira (ia dijamin masuk syurga).



 


Disamping menyumbangkan hartanya untuk fakir miskin dan orang-orang tertentu beliau juga diceritakan merupakan orang yang paling banyak memerdekan hamba. Dalam sebuah riwayat Ja’far bin Burqan berkata: saya pernah mendengar bahwa Abdurrahman bin Auf telah memerdekakan hamba sebanyak tiga puluh ribu jiwa. Dan Abu Amr berkata: dalam satu riwayat disebutkan bahwa beliau memerdekakan sebanyak tiga puluh hamba dalam satu hari.



 


Keutamaan Abdurrahman bin Auf



 


Keislaman Abdurrahman bin Auf sejak dini menjadikan beliau sebagai pribadi yang paling pertama menghadapi kerasnya penentangan dari penduduk Quraisy Mekkah, sehingga akhirnya beliau dan beberapa shahabat lainnya diizinkan oleh Nabi s.a.w. berhijrah ke Habsyah pada gelombang pertama. Menurut para ulama, pemilihan kota Habsyah (Ethiopia) sebagai tujuan hijrah pada masa itu disebabkan Habsyah adalah merupakan sebuah negara yang tidak mempunyai ikatan diplomasi dengan negara-negara Arab sehingga dalam hukum international di era modern disebutkan bahwa negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik maka tidak boleh melakukan ektradisi terhadap orang yang berlindung di dalam negaranya. Dan ini merupakan pemilihan yang sangat tepat dari Rasulullah s.a.w. dan diceritakan bahwa ketika utusan Quraisy membujuk Najasyi agar mengusir para muhajirin dari bumi Habsyah, beliau berkata bahwa saya tidak akan melakukan kecuali setelah mengetahui alasan dari pribadi tersebut. Dan ternyata setelah mendengarkan penjelasan dari Ja’far bin Abi Thalib, Najasyi mengembalikan semua hadiah yang diberikan oleh utusan Quraisy dan mengusir keduanya serta menjamin keamanan seluruh kaum muslimin di negaranya.



 


Tidak mengherankan akhirnya beliau merupakan di antara para shahabat yang mendapatkan beberapa keistimewaan di antaranya:



 


1. Menjadi Imam Shalat Nabi SAW



 


Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa dalam satu peperangan Nabi s.a.w. menjadi makmum Abdurrahman bin Auf. Dalam cerita panjang lebar Amr bin Wahab mengatakan bahwa al-Mughirah bin Syu’bah menyebutkan bahwa menjelang shubuh hari Nabi mengajak al-Mughirah untuk menemaninya membuang hajat. Setelah buang hajat Nabi s.a.w. memintanya untuk mengambalikan air wudhu’ namun ternyata mereka sudah terlambat karena rombongan sedang menunaikan shalat yang diimami oleh Abdurrahman bin Auf. Ketika itu ia mencoba untuk menghentikan shalat jemaah tersebut dengan kembali mengumandangkan azan namun Nabi s.a.w. melarangnya sehingga Nabi s.a.w. menjadi makmun kepada Abdurrahman bin Auf. Dalam satu hadits lainnya diriwayatkan oleh al-Mughirah: Nabi tidak meninggal sehingga menjadi makmum orang shalih dari ummatnya.



 


2. Calon Penghuni Syurga



 


Beliau merupakan salah seorang shahabat Nabi s.a.w. yang dijamin masuk syurga Diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Sa’id bin Zayd berkata: Rasulullah s.a.w. berkata: sepuluh orang yang dijamin masuk syurga: Abu Bakar, Umar, Ali, Utsman, Zubair, Thalhah, Abdurrahman bin Auf, Abu Ubaidah bin al-Jarrah dan Sa’ad bin Abi Waqqas. Beliau berkata: beliau telah menyebutkan satu persatu dari yang sembilan orang dan kemudian berhenti sejenak pada bilang yang kesepuluh. Maka orang bertanya-tanya: kami memohon kepadamu atas nama Allah siapakah orang yang kesepuluh? Beliau menjawab: kalian meminta keseriusan saya atas nama Allah, (orang yang yang kesepuluh adalah) Abu al-A’war (kinayah terhadap Sa’id bin Zaid).



 


3. Kecintaan Nabi SAW. terhadap Abdurrahman bin Auf r.a.



 


Ummu Salamah r.a. menceritakan bahwa Nabi s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya yang akan menjaga kamu sekalian sepeninggalku adalah al-Shadiq al-Bar (Abdurrahman bin Auf), Ya Allah hidangkanlah minuman mata air syurga kepada Abdurrahman bin Auf.



 


Nabi s.a.w. juga bersabda: “Engkau adalah orang kepercayaan penduduk bumi dan engkau juga orang kepercayaan penduduk langit.



 


4. Ayat al-Quran yang memujinya



 


Al-Quran memuji keutamaannya, di antaranya seperti yang diriwayatkan dari Saib tentang firman Allah ta’ala (al-Baqarah:267) diturunkan untuk Uthman dan Abdurrahman bin Auf. Adapun tentang Abdurrahman bin Auf diceritakan bahwa ia menyumbangkan empat ribu dirham kepada Nabi s.a.w. lalu ia berkata: sebenarnya saya punya delapan ribu dirham (akan tetapi) saya tinggalkan empat ribu dirham untuk diri sendiri dan keluarga sedangkan empat ribu dirham saya sumbangkan di jalan Allah maka Nabi s.a.w bersabda: semoga Allah memberkati apa yang telah engkau tinggalkan dan apa yang telah engkau sumbangkan.



 


5. Salam dan berita masuk syurga dari Allah SWT



 


Ibnu Abbas r.a. berkata: “manakala kafilah dagang Abdurrahman bin Auf kembali dari Syam langsung dibawa kepada Nabi s.a.w. lalu Nabi s.a.w. berdoa untuknya agar dimasukkan syurga, lalu turunlah Jibril berkata: Sesungguhnya Allah mengirimkan salam untukmu dan berkata: kirimkanlah salam saya kepada Abdurrahman bin Auf dan sampaikan berita gembira beliau masuk syurga.



 


6. Penghargaan Nabi SAW



 


Abu Umar dan beberapa orang lainnya berkata: Abdurrahman bin Auf ikut dalam perang Badar dan semua peperangan lainnya, beliau tetap setia membentengi Nabi s.a.w. pada perag Uhud, salah seorang dari sepuluh orang yang dijamin masuk syurga, salah seorang dari lapan orang yang terdahulu masuk syurga, salah seorang dari enam orang anggota syurga yang disaksikan oleh Umar bahwa Rasulullah s.a..w telah ridha terhadap mereka, salah seorang dari lima orang yang masuk Islam dalam tangan Abu Bakar, Rasulullah s.a.w pernah mengutusnya ke Dumah al-Jandal, memakaikan surban dan menyalipnya pada ke dua bahunya lalu berkata kepadanya: pergilah dengan mengucapkan bismillah dan mewasiatkannya beberapa wasiat, dan berkata kepadanya: jika Allah memberi kemenangan kepadamu maka kawinilah anak perempuan dari pemimpin mereka, atau disebutkan berkata anak perempuan raja mereka sedangkan pemimpin mereka adalah al-Asbagh bin Tha’labah al-Kalibi lalu iapun mengawini anak perempuannya Tamadhur dan ia adalah ibu dari anaknya Abi Salamah.



 


7. Kepercayaan Nabi SAW terhadap kekuatan imannya



 


Ubaidillah bin Abdullah bin ‘Utbah bin Mas’ud berkata: Bahwa Rasulullah SAW. memberikan (sesuatu) kepada khalayak ramai dan tidak memberikan apapun kepada Abdurrahmah bin Auf sedangkan ia berada dalam khalayak tersebut, lalu Abdurrahman bin Auf keluar dari barisan tersebut dalam keadaan menangis, maka Umar bin Khattab melihat dan berkata: apa yang membuatmu menangis? Ia menjawab: Rasulullah s.a.w. memberikan sesuatu kepada orang ramai padahal saya ada di tengah orang-orang tersebut, maka aku takut Rasulullah s.a.w. tidak memberikan sesuatu kepadaku disebabkan oleh hal yang tidak disukai dariku. Beliau berkata: lalu Umar masuk menemui Nabi s.a.w. dan menceritakan peristiwa yang dialami oleh Abdurrahman bin Auf, lalu Rasulullah s.a.w. berkata: Saya tidak marah kepadanya akan tetapi telah menyerahkannya kepada keimanannya.



 


8. Orang yang sudah bahagia dalam perut ibunya



 


Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf berkata: manakala Abdurrahman bin Auf terlelap sebentar kemudian bangun kembali lalu bercerita: sesungguhnya telah datang kepadaku dua orang malaikat yang berperawakan menakutkan lalu keduanya berkata: ikuti bersama kami untuk diadukan kepada Allah. Ia berkata: lalu keduanya dijumpai oleh seorang malaikat maka berkata: mau dibawa kemana lelaki tersebut? Keduanya menjawab: kami mau mengadukannya kepada Allah. Ia berkata: lepaskanlah ia karena sesungguhnya ia telah dituliskan sebagai lelaki bahagia sedangkan ia masih dalam kandungan ibunya.



 


9. Keilmuannya



 


Ibnu Abbas r.a. bahwa ketika Umar menuju ke Syam dan manakala sampai di Sara’ beliau dikabarkan bahwa Syam telah dilanda oleh penyakit waba’ (penyakit menular), lalu mengumpulkan semua shahabat Rasulullah s.a.w. dan meminta pendapat, sehingga muncullah berbagai pendapat namun beliau menyetujui pendapat untuk kembali (agar tidak meneruskan perjalanan). Tiba-tiba muncullah Abdurrahman bin Auf yang menghilang beberapa saat karena buang hajat lalu berkata: Sesungguhnya saya sangat mengerti masalah ini, karena aku pernah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: apabila terjadi penyakit menular di suatu tempat maka janganlah kamu masuk ke dalamnya dan apabila terjadi di suatu tempat sedangkan kamu berada di dalamnya maka janganlah kamu keluar darinya karena lari dari penyakit tersebut.



 


10. Rujukan Umar



 


Anas r.a. menceritakan bahwa peminum khamar Nabi SAW dijatuhkan hukuman jilid dengan pelepah kurma dan sandal sebanyak empat puluh kali dan demikian juga Abu Bakar. Seterusnya Anas r.a. menceritakan ketika Umar diangkat menjadi Khalifah: sesungguhnya orang kampung telah datang ke kota, apa pendapat kalian tentang hukum peminum khamar? Lalu Abdurrahman bin Auf berkata: kita menetapkan hukumannya di bawah hukuman hudud maka (Umarpun) menetapkan hukuman sebanyak delapan puluh kali jilid.



 


11. Ketawadhuannya



 


Walaupun beliau merupakan sosok shahabat Nabi s.a.w. yang telah dijanjikan masuk syurga namun beliau titel tersebut tidak menyebabkan beliau lupa diri. Sa’id bin Jubair berkata: Abdurrahman bin Auf tidak dapat dibedakan di antara hamba sahayanya.



 


Wafat



 


Abdurrahman bin Auf meninggal pada tahun 31H, dalam pendapat lain disebutkan pada tahun 32H ketika berumur 75tahun. Dalam pendapat lain disebutkan berumur 72tahun. Beliau dimakamkan di pemakaman Baqi’ yang diimami oleh Utsman berdasarkan wasiatnya. Diriwayatkan oleh Ibnu al-Najjar di dalam kitab Akhbar al-Madinah dengan sanadnya dari Abdurrahman bn Humaid dari Bapaknya berkata: ketika ajal hendak menjemputnya Aisyah mengirimkan seseorang kepadanya supaya dikuburkan di sisi Rasulullah s.a.w. dan kedua saudaranya, maka ia menjawab: saya tidak mau menyempitkan ruang rumahmu karena sesungguhnya saya telah berjanji kepada Ibnu Maz’un siapa saja yang meninggal maka akan dikuburkan di sisi sahabatnya dan dengan demikian makam Utsman bin Maz’un dan Abdurrahman bin Auf berada di sisi qubah Ibrahim bin Nabi s.a.w.



 


Harta Warisan



 


Abdurrahman bin Auf meninggalkan dua puluh delapan anak lelaki dan delapan anak perempuan. Hal yang sangat menarik sekali bahwa walaupun sudah menyumbangkan hampir keseluruhan hartanya di jalan Allah SWT. namun beliau masih meninggalkan harta warisan yang sangat banyak sekali. Dalam sebuah riwayat dari Muhammad, beliau menceritakan bahwa di antara harta peninggalan Abdurrahman bin Auf adalah emas murni sehingga tangan para tukang merasa kewalahan (lecet) untuk membagikannnya dan empat orang isterinya masing-masing menerima harta warisan sebanyak delapan puluh ribu dinar.



 


Abu Amr berkata: beliau adalah seorang pedagang sukses dalam bidang bidang perniagaan, sehingga mendapatkan laba yang sangat banyak dan meninggalkan sebanyak seribu unta, tiga ratus kambing, seratus kuda perang yang digembalakan di daerah Naqi’ dan mempunyai lahan pertanian sehingga kebutuhan keluarganya setahun dipasok dari hasil tanaman tersebut.



 


Sumber : http://kisahrasulnabisahabat.blogspot.com



Keutamaan Abdurrahman bin Auf



Keutamaan Abdurrahman bin Auf

Pendidikan dan Pelatihan fungsi dan peran dalam organisasi

Pendidikan dan Pelatihan sebagai Nafas Organisasi


                Selayaknya mahluk hidup yang membutuhkan oksigen untuk bernafas, sebuah organisasi juga membutuhkan nafas yang berupa ide, strategi dan cara cara baru dalam meraih tujuan bersama, dan hal ini mudah sekali muncul  saat digelarnya kegiatan pendidikan dan pelatihan sebagai dampak positif akan bertambahnya ilmu dan pengetahuan baru yang didapatkan.


 


Pendidikan dan Pelatihan sebagai wadah refreshing


Sering kali kejenuhan rutinitas kerja telah mengkebiri kreatifitas para anggota organisasi dalam mencari ide, strategi dan solusi permasalahan yang ada, sehingga permasalahan yang ada tidak kunjung selesai. Pada saat kegiatan outing, outbound training atau bahkan kegiatan pendidikan dan pelatihan lainnya peserta / anggota organisasi dikondisikan having fun, melepas segala kepenatan kerja, melakukan hal hal yang baru yang membuat mereka bisa kembali semangat dan segar secara psikis saat kembali bekerja di esok harinya.


 


Pendidikan dan Pelatihan sebagai Wadah Kebersanaan


                Struktur organisasi yang kaku dan terlalu formal terkadang secara tidak sengaja dapat membuat jarak antara pimpinan dan bawahan, sehingga seorang pimpinan sangat susah untuk mendapatkan data kondisi riil dari bawahannya, karena bawahan akan segan, takut atau bahkan mengidap penyakit “Asal Bapak Senang / ABS” saat ditanya kondisi yang dialaminya.


Outbound FT Unissula 300x225 Pendidikan dan Pelatihan fungsi dan peran dalam organisasi

Pendidikan dan Pelatihan Memupuk Kebersamaan



                Kondisi ini berbeda jika setiap personil dalam organisasi berbaur dan bersatu dalam kekompakan menjadi satu tim dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan, ditanggalkannya sementara jabatan dan fungsi masing masing dari mereka bahu membahu saling membantu dan mendukung dalam game game outbound training, entah itu tarik tambang, jalan kaki seribu, induk ayam dan anaknya, karpet berjalan, singgasana raja, menjinakkan ranjau dan masih banyak lagi game outbound yang secara scenario memaksa setiap personil yang terlibat harus bekerja sama tanpa membedakan jabatan mereka saat di kantor.


 


Pendidikan dan Pelatihan sebagai Pembentuk Rasa Kekeluargaan.


                Sebuah persahabatan yang terjalin dari pertemuan rutin selama 8 jam  selama 3 tahun lamanya tidaklah bisa mengalahkan kedekatan persahabatan yang terjalin dari pertemuan yang terjadi 4 x 24 jam. Maka dari itu setelah Kegiatan pendidikan dan pelatihan yang berdurasi lama disertai dengan menginap, dilengkapi dengan kegiatan api unggun dan kegiatan outdor lainnya dapat dipastikan rasa kekeluargaan dan kebersamaan semakin meningkat.


 


Pendidikan dan Pelatihan sebagai Wadah Aspirasi


                Yang mengetahui dengan pasti permasalah yang ada tidak lain dan tidak bukan adalah Pelaku permasalahan itu sendiri. Dalam suatu organisasi perusahaan, permasalahan yang terjadi di tingkat karyawan hanyalah karyawan itu sendirilah yang memahaminya, akan tetapi seringkali permasalahan tersebut susah untuk dipecahkan akibat keterbatasan seseorang dalam mengakses kebijakan dan kewenangan, dan pada saat menemukan ide solusi pemecahan permasalah, seorang karyawan lini bawah tidak berhak memutuskan. Di sinilah fungsi Pendidikan dan Pelatihan sebagai wadah aspirasi, dimana lini bawah dengan bebas menyampaikan aspirasi, ide, inspirasi dan solusi terkait permasalahan yang dihadapinya disaat yang sama para pimpinan pemegang kekuasaan dengan segera bisa memutuskan atas usulan yang diajukan. Strategi ini dijalankan Jack Welch di GE- Croton Filed (training centernya General Electric).


 


Dan tentunya fungsi dan peran lainnya yang masih belum penulis paparkan.


 


Kunjungi Blog kami


http://BFInstitute.blogspot.com


http://BFinstitute.wordpress.com



Pendidikan dan Pelatihan fungsi dan peran dalam organisasi



Pendidikan dan Pelatihan fungsi dan peran dalam organisasi